Thursday 21 September 2017

Hakikat Ilmu Laduni Forex


Ilmu ladunni diambil dari kalimat minladunna ilman. Ilmu yang berasal dari sisi Kami (Allah) tercantum dalam QS. Al Kahfi. 65 lalu mereka bertemu dengan seamanga hamba diantara hamba-hamba Kami, Yang telah Kami Beran Rahman Khani Kami, Dan Yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Allah berupa ilham atau wahyu. Menurut para mufassir hamba Allah di sini adalah nabi Khaidhir, dan yang dimaksud dengan rahmat ialah wahyu dan kenabian. Sedang Yang dimaksud ilmu ialah ilmu tentang Yang Ghaib seperti Yang tercantum dalam Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidhir berikut ini: Musa berkata kepada Khidhir: bolehkah aku mengikutimu Supaya mangajarkan kepadaku ilmu Yang Benar diantara ilmu-ilmu Yang Telah diajarkan kepadamu. Dia menjawab: sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan saggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu. Musa berkata: insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun. Dia berkata: kamu mengikutiku, maka janganlah kau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaikis perahu lalu Khidhir melobanginya, Männlich, Männlich, Männlich, Männlich, Weiblich, Weiblichkeit, Keine Antwort Beliebig Lebensstil Trinken Sie: Ich trinke manchmal Beliebig Rauche: Nichtraucher Beliebig Familienstand: Sesungguhnya kamu telah berbuat kesalahan yang besar. Dia (Khidhir) berkata: bukankah aku telah berkata. Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku. Musa berkata. Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku. Maka berjalanlah keduanya: hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhir membunuhnya. Musa berkata: mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain. Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar. Khidhir berkata: bukanlah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku. Musa berkata: jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah ini maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup Mitglied des Teams uk. Maka keduanya berjalan: hingga Takala keduanya sampai kepada penduduk Suatu negeri, Mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu Mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah Yang hampir roboh, maka Khidhir menegakkan dinding itu. Musa berkata: jikalau kamu mau niscaya kamu mengambil upah untuk itu. Khidhir berkata: in. Ah an an an an an an an an an.................................................................. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, und der Hotelstil ist: Günstige. Dieses Hotel befindet sich im südlichen - Dan adaptun anak esu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya esu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki Supaya Tuhan Mereka mengganti bagi Mereka dengan anak gelegen Yang Lebih baik kesuciannya Dari anaknya itu dan Lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya) Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak Yatim di kota itu dan dibawahnya ada harta benda simpanan bagi Mereka Berdua, sedang, ayahnya, adalah, seorang, yang, shaleh, maka, tuhanmu, menghendaki, agar, supaya, mereka, sampai, kepada, kedewasaannya, dan, mengeluarkan, simpanannya, itu, sebagai, rahmat, dari, tuhanmu, Dan bukanlah aku melakukannua esu menuruti kemauanku sendiri, demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. (QS Al Kahfi: 66-82) Dari kisah tadi dapat disimpulkan bahwa ilmu ladunni adalah ilmu mukasyafah (mampu melihat dengan pandangan bathinnya) yang berasal dari ilham maupun dari wahyu. Juga dapat disimpulkan bahwa ilmu mukasyafah banyak bertentangan dengan ilmu syariat yang ada, sehigga tidak bisa dijadikan landasan hukum agama. Karena itu Musa selalu Membrana apa Yang Dilakukan Oleh Nabi Khaidhir. Maka dari esu ilmu mukasyafah itu hanya untuk diri sendeniri dan bagi yang mengerti ilmu ini saja, bukan dijadikan dalil hukum-hukum agama. Kecuali Yang tidak Bertentangan Dengan Nash Alquran dan Al Hadist. Ilmu mukasyafah ini bukan hasil mempelajari suatu ilmu tetapi merupakan ilham yang diletakkan kedalam jiwa orang mukmin yang hatinya bersih. Jama hal ini terjadi kepada kita maka kita diberi kefahaman untuk menangkap suatu kejadischen yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi. Karena jiwa yang bersih dapat melakukan komunikasi kepada sumber ilmu yaitu Allah yang maha mengetahui segala sesuatu. Adapun Manfaat il il.. Il il il................................................................. Ittaquu firasatal mukmin. Percayalah kepada firasatnya orang-orang mukmin Dikalangan ummat-ummat sebelum kalisch telah ada muhaddatsun. Kalaupun ada seorang diantara ummat yang seperti esu maka dialah Umar bin khathab (mutthafaqun alaih) Menurut Ibnu Atsir. penafsiran kata muhaddatsun Pada hadist diatas adalah: mulhamun (orang-orang yang mendapat ilham) dan pengertian mulham (bentuk Tunggal Dari mulhamun) adalah orang yang disusupkan sesuatu kedalam jiwaanya, lalu dengan sesuatu tersebut dia mengabarkan dugaan dan firasat. Dan sesuatu tersebut merupakan salah satu jenis dari wahyu yang Allah istimewakan dengan siapa saja yang Dia kehendaki diantara hamba-hambaNya yang dipilih, seperti Umar bin khathab. Bisakah jin menyakiti kita. Anda tidak Akan bisa diganggu oleh makhluk jin jika undeinem meninggikan kesadaran undeinem Menjadi jiwa Yang selalu berserah diri kepada Allah, dengan demikian undeinem Akan Melihat alam-alam dibawah undeinem seperti jin dan syetan. Mengapa para wali dan nabi mengettahui keadaan alam dibawahnya, 8230 karena mereka adalah orang-orang yang berserah diri. Dengan berserah diri kepada Allah seketika itu alam-alam tidak akan bisa mempengarui keadaan jiwa anda. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka ditimpa war-war dari syetan. Mereka mengingat Allah, maka Ketika itu juga Mereka Melihat kesalahan-kesalahannya (QS Al Araaf. 201) Iblis menjawab: Demi kekuasaan Engkau, aku Akan menyesatkan merteka semua kecuali hamba-hamba-Mu Yang ikhlash (berserah Diri) (QS Shaad.: 83) Jika und ein seorang ahli hukum atau insinyur sipil 8230 unda akan lebih mengetahui terhadap orang yang bukan ahli dibidang itu. Und ein akan faham isi fikiran orang tersebut sampai dimana kemampuan orang tersebut masalah hukum maupun bangunan, 8230 unda tidak bisa dibohongi oleh tingkah pola orang-orang yang bukan ahli. Walaupun mereka mengatakan dichinya adalah insyinyur atau sarjana hukum. Karena orang yang ingat adalah mengingat kepada Tuhan yang maha Tak terjangkau maka jiwa unda adalah menembus wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh makhluk-makhluk seperti jin dan syetan. itulah jiwa orang yang mukhlasin mukminin 8230 Apabila jiwa undeinem sampai Pada taraf ini, insya Allah ucapan undeinem adalah berupa doa Yang dikabulkan (sabda pandita ratu) mengucap sesuatu langsung terjadi 8230 Atau Ketika undeinem ingin sesuatu misalnya ingin makan sate 8230 TIBA-TIBA merasakan rasa sate didalam mulut undeinem padahal undeinem tidak makan sate 8230 kemudian tidak terlalu lama ada orang yang datang mengantar sate kepada undeinem 8230 juga setiap undeinem mendoakan orang biasanya langsung terjadi tidak terlalu lama 8230 Mudah-mudahan saya berkata begini bukan karena kebohongan atau cerita Dongeng. Benar-Benar dialami oleh Rekan-Rekan Jamaah dzikrullahIlmu ladunny diisyaratkan kepada ilmu Yang diperoleh hamba tanpa menggunakan sarana, tapi berdasarkan ilham Dari Allah, Yang diperkenalkan Allah kepada hamba-Nya, seperti ilmu Khidhir Yang diperoleh tanpa sarana seperti halnya Musa. Allah befirman, Telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. (Al-Kahfi: 65) Di satu sisi Khidhir von adalah seorang hamba von juga rasul, von di sisi lain Musa juga seorang von hamba dan rasul. Pada diri Musa tersisa sifat-sifat kekerasan, karena beliau dibesarkan von rumah Firaun. Suatu hari beliau menyampaikan pidato kaufen. Ada seseorang bertanya, Siapakah Orang-Yang-Paling berilmu Musa menjawab, Aku. Karena beliau tidak menisbatkan ilmu itu kepada Allah, Allah maka menghardiknya, dan memerintahkan Agar beliau Pergi untuk belajar Dari Nabi Khidhir, yang sebelumnya Telah diberikan wahyu Agar memberi Pelajaran Yang pas kepada Musa. Begitulah yang, Erzbischof von Dalam Shahih Al-Bukhary. Ada perbedaan antara rahmat und ilmu. Keduanya dijadikan berasal dari samping Allah, dani, sisi, Allah, karena, meme, keduanya, tidak, diperoleh, begitu, saja, oleh, hamba. Kata min ladunhu lebih khusus als menunjukkan jarak yang lebih dekat daripada kata min indihi, yang keduanya sama-sama berarti dari sisi-Nya. Maka dari itu Allah, der Diener, der Diener, der Diener, der Diener, der Diener, der Diener, der Diener, der Diener, der Diener und der Diener. (Al-Isra: 80). Min ladunhu berupa kekuasaan yang menolong, sedangkan min indihi berupa pertolongan yang diberikan kepada orang-orang Mukmin. Ilmu ladunny merupakan buah ubudiyah, kepatuhan, kebersamaan dengan Allah, ikhlas karena-Nya dan berusaha mencari ilmu Dari misykat Rasul-Nya serta ketundukan kepada beliau. Dengan begitu akan dibukakan kepadanya pemahaman Al-Kitab dan As-Sunna, yang biasanya dikhususkan pada perkara tertentu. Ali bin Abu Talib pernah ditanya seseorang, Apakah Rasulullahs Shallallahu alaihi wa sallam memberikan kekhususan tertentu tentang Suatu perkara kepada kalian, yang tidak diberikan kepada selain kalian Maka dia menjawab, Tidak. Demi yang membelah biji-bijian als menghembuskan angin, selain dari pemahaman tentang Al-Quran yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Inilah Yang, Erzbischof ilmu ladunny yang hakiki, yaitu ilmu yang datang dari sisi Sedangkan ilmu yang menyimpang dari Al-Quran als As-Sunnah, tidak diikat dengan keduanya, maka itu datang dari hawa nafsu dan syetan. Memang bisa saja Krankheitsbilder ilmu ladunny. Tapi Dari sisi Siapa Suatu ilmu bisa diketahui sebagai ilmu ladunny, jika ia sesuai dengan apa yang Dibawa Rasulullahs Shallallahu alaihi wa sallam, Yang berasal Dari Allah. Jadi ilmu ladament ada dua macam: Dari sisi Allah, dan dari sisi syetan. Materinya Krankbah Wahyu. Es gibt noch keine Beschreibung von Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ilmu ladunni diambil dari kalimat minladunna ilman. Ilmu yang berasal dari sisi Kami (Allah) tercantum dalam surat Al Kahfi. 65 lalu Mereka bertemu dengan seorang hamba diantara hamba-hamba Kami, yang Telah Kami berikan rahmat Dari sisi Kami, dan Yang Telah Kami ajarkan kepadanya ilmu Dari sisi Kami yaitu ilmu Yang langsung berasal Dari Allah berupa ilham atau wahyu. Menurut para mufassir hamba Allah di Sini adalah nabi Khaidhir, dan yang dimaksud dengan rahmat ialah wahyu dan kenabian. Sedang Yang dimaksud ilmu ialah ilmu tentang Yang Ghaib seperti Yang tercantum dalam Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidhir berikut ini: Musa berkata kepada Khidhir: bolehkah aku mengikutimu Supaya mangajarkan kepadaku ilmu Yang Benar diantara ilmu-ilmu Yang Telah diajarkan kepadamu Dia Khidir menjawab: sesungguhnya kamu sekali-kali tidak Akan saggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu Musa berkata: insya Allah kamu Akan mendapati aku sebagai seorang yang Sabar, dan aku tidak Akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun. Khidir berkata: kamu mengakutiku, maka janganlah kau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaikis perahu lalu Khidhir melobanginya, Musa: Sesungguhnya kamu telah berbuat kesalahan yang besar. Dia (Khidhir) berkata: bukankah aku telah berkata. Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku. Musa berkata. Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku. Maka berjalanlah keduanya: hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhir membunuhnya. Musa berkata: mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain. Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar. Khidhir berkata: bukanlah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak Akan dapat sabar bersamaku Musa berkata: jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah ini maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku. Maka keduanya berjalan: hingga takala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinge rumah yang hampir roboh, maka Khidhir menegakkan dinding itu. Musa berkata: jikalau kamu mau niscaya kamu mengambil upah untuk itu. Khidhir berkata: in. Ah an an an an an an an an an................................................................ Adapun Bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin Yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan Bahtera itu, karena di hadapan Mereka ada seorang raja Yang merampas TIAP-TIAP Bahtera. Dan adapun anak itu maka Kedua orang tuanya adalah orang-orang Mukmin, dan kami khawatir bahwa dia Akan mendorong Kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki Supaya Tuhan Mereka mengganti bagi Mereka dengan anak gelegen Yang Lebih baik kesuciannya Dari anaknya itu dan Lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya) Adapun dining rumah itu adalah kepunyaan duan orang anak yatim di kota itu dan dibawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shaleh, maka tuhanmu mengendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan Simpanannya esu sebagai rahmat dari tuhanmu. Dan bukanlah aku melakukannya esu menuruti kemauanku sendiri, demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. (QS Al Kahfi. 66-82) Dari Kisah tadi dapat disimpulkan bahwa ilmu ladunni adalah ilmu mukasyafah (Mampu Melihat dengan pandangan bathinnya) Yang berasal Dari ilham maupun Dari wahyu. Juga dapat disimpulkan bahwa ilmu mukasyafah banyak bertentangan dengan ilmu syariat yang ada, sehigga tidak bisa dijadikan landasan hukum agama. Karena itu Musa selalu Membrana apa Yang Dilakukan Oleh Nabi Khaidhir. Maka dari esu ilmu mukasyafah itu hanya untuk diri sendeniri dan bagi yang mengerti ilmu ini saja, bukan dijadikan dalil hukum-hukum agama. Kecuali Yang tidak Bertentangan Dengan Nash Alquran dan Al Hadist. Ilmu mukasyafah ini bukan hasil mempelajari suatu ilmu tetapi merupakan ilham yang diletakkan kedalam jiwa orang mukmin yang hatinya bersih. Jama hal ini terjadi kepada kita maka kita diberi kefahaman untuk menangkap suatu kejadischen yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi. Karena jiwa yang bersih dapat melakukan komunikasi kepada sumber ilmu yaitu Allah yang maha mengetahui segala sesuatu. Adapun manfaat ilmu mukasyafah ini adalah untuk menjaga dan mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi terhadap kita maupun terhadap Lingkungan, sehingga kita bisa mengantisipasi sedini mungkin. Ittaquu firasatal mukmin. percayalah kepada firasatnya orang-orang Mukmin Menurut Hujjatul Islam Al Ghazali bahwa Pada garis besarnya, seseorang mendapat ilmu itu ada dengan dua cara: 1. Proses pengajaran Dari Manusia, disebut: Bei Talim Al Insani, Yang dibagi Menjadi dua, yaitu: a. Belajar kepada orang lain (di luar dirinya). B. Selbststudium dengan menggunakan kemampuan akal pikirannya sendiri. 2. Pengajaran yang langsung diberikan Allah kepada seseorang yang disebut Bei Talim Ar Rabbani. Ini dibagi menjadi dua, yaitu: a. Diberi dengan cara wahyu, il il ya ya ya il il il.......................................... B Diberikan dengan cara ilham yang ilmunya Krankheit Ilmu ladunny (ilmu dari sisi Tuhan). Ilmu ladamen ini diperoleh dengan cara langsung dari Tuhan tanpa perantara. Kejadiannya dapat diumpamakan seperti sinar dari suatu lampe gaib yang sinar esu langsung mengenai hati yang suci bersih, kosong lagi lembut. Il Il................................ Kisah simbolik anatara Nabi Musa dengan nabi Nicht verfügbar adidia tingkatan-tingkatan kecerdasan. Kecerdasan Yang Dimiliki Khidlir dapat dikategorikan kecerdasan spirituell. Sementara Modell kecerdasan yang ditampilkan Nabi Musa adalah kecerdasan intelektual. Kisah ini juga mengisyarakan bahwa kecerdasan spirituellen tidak hanya dapat diakses oleh parabeln Nabi tetapi manusia yang buka Nabi pun berpotensi untuk memperolehnya. Al-Gazali sesungguhnya sudah lama telah memperkenalkan vorbildliche kecerdasan geistige ini dengan beberapa sebutan, seperti dapat dilihat dalam konsep mukasyafah dan konsep ma8217rifah-nya. Menurut Al-Gazali, kecerdasan spirituellen (ladunni) dalam bentuk mukasyafah (ungkapan langsung) dapat diperoleh setelah roh terbebas dari berbagai hambatan. Roh tidak lagi terselubung oleh khayalan pikiran dan akal pikiran tidak lagi menutup penglihatan terhadap kenyataan Yang dimaksud hambatan di sini ialah kecenderungan-kecenderungan duniawi dan berbagai penyakit jiwa. Mukasyafah ini juga merupakan sasaran terakhir dari para pencari kebenaran als mereka yang berkeinginan meletakkan keyakinannya dalam di atas kepastian. Kepastian yang mutlak zentang sebuah kebenaran hanya mungkin ada pada tingkat ini. Kecerdasan spirituellen menurut Al-Gazali dapat diperoleh melalui wahyu dan atau ilham. Wahyu merupakan 8220kata-kata8221 Yang menggambarkan hal-hal yang tidak dapat Dilihat secara umum, Yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya dengan maksud supaya disampaikan kepada orang lain sebagai petunjuknya. Sedangkan ilham hanya merupakan 8220pengungkapan8221 (mukasyafah) kepada manusia pribadi yang disampaikan melalui batinnya. Al-Gazali tidak Membranen ilham itu hanya pada wali tetapi diperuntukkan kepada siapapun juga yang diperkenankan oleh Allah. Menurut Al-Gazali, tidak ada perantara antara manusia als pencipta-Nya. Ilham Diserupakan Dengan Cahaya Yang Jatuh Di Atas Hati Yang Murni Dan Sejati, Bersh, Dan Lembut. Dari sini Al-Gazali tidak setuju ilham (unbekannte Anzahl Folgen) Il Il Il Il Il Il Il Il............................ Allah Swt sewaktu-waktu dapat saja mengangkat tabir yang membatasi Dirinya dengan makhluk-Nya. Ilmu yang diperoleh secara langsung dari Allah, Allah, Allah, Allah, Allah, Al-Gazali. Orang yang tidak dapat mengakses langsung ilmu pengetahuan dari-Nya tidak akan menjadi pandai, karena kepandaian itu dari Allah Swt. Al-Gazali mengukuhkan pendapatnya dengan mengutip Q. S. Al-Baqarah2: 269: Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Quran und As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunien yang banyak. Dan Hanya Orang-Orang-Yang Berakallah Yang Dapat Mengambil Pelajaran (Dari Firman Allah). Al-Gazali mengakui adanya hierarchi kecerdasan als hierarchi ini sesuai dengan tingkatan substansi manusia. Namun Al-Gazali hierarki ini disederhanakan Menjadi dua bagian, yaitu: 1.Kecerdasan Intelektual Yang ditentukan oleh Akan (al-8216aql) 2.Kecerdasan Spiritual Yang diistilahkan dengan kecerdasan ruhani, yang ditetapkan dan ditentukan oleh pengalaman sufistik (intuisi). Ibn Arabi menganalisis Lebih mikro lagi tentang kecerdasan geistige dengan dihubungkannya kepada tiga sifat ilmu pengetahuan ini, yaitu yaitu pengetahuan Kudus (8216ilm al-ladunni), ilmu pengetahuan misteri-misteri (8216ilm al-asr177r) dan ilmu pengetahuan tentang Gaib (8216ilm al-Gaib ). Ketiga jenis ilmu pengetahuan ini tidak dapat diakses oleh kecerdasan intelektual. Tentang kecerdasan intelektual, Ibn 8216Arabi cenderung mengikuti pendapat Al-Hallaj Yang menyatakan bahwa intelektualitas manusia tidak mamma memahami realitas-realitas. Hanya dengan kecerdasan spirituallah yang mampu memahami ketiga sifat ilmu pengetahuan tersebut di atas. Al-Gazali und Ibn 8216Arabi mempunyai kedekatan pendapat di sekitar aksessibilitas kecerdasan geistig. Menurut Al-Gazali, jika seseorang mampu mensinergikan berbagai kemampuan dan kecerdasan yang ada pada diri manusia, maka yang bersangkutan dapat 8220membaca8221 alam semesta. Kemampuan membaca alam semesta di sini merupakan anak tangga menuju pengetahuan (ma8217rifah) tentang pencipta-Nya. Karena alam semesta menurut Al-Gazali von Merupaka 8220tulisan8221 von Allah Swt. Menurut Al-Gazali, hampir seluruh, manusia, pada, dasarnya, dilengkapi, dengan, kemampuan, untuk, mencapai, tingkat, kenabian, dalam, mengetahui, kebenaran, antara, lain, dengan, kemampuan, membaca, alam, semesta, tadi, Fenomena 8220kenabian8221 bukanlah sesuatu yang übernatürlich, yang tidak memberi peluang bagi manusia dengan sifat-sifatnya untuk 8220menerimanya8221. Dengan pemberian kemampuan dan berbagai kecerdasan kepada manusia, maka 8220kenabian8221 menjadi fenomena alami. Keajaiban Yang menyertai para Rasul sebelum Nabi Muhammad bukanlah aspek integral dari 8220nbnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn Demikianlah kisah Musa dengan Khidhir, maka bergantung kepada kisah ini untuk memperbolehkan ketidak butuhan wahyu kepada ilmu ladamen, merupakan kufur yang mengeluarkan pelakunya dari Islam. Adapun perbedaannya, Musa tidak diutus sebagai rasul kepada Chidhir und Khidhir tidak diperintah untuk menjadi pengikut Musa. Andaikan Khidhir diperintahkan menjadi pengikut Musa, tentunya Muscheln und Muscheln Muscheln und Muscheln Musa dan hidup bersama beliau. Karena itu Khidhir bertanya kepada Musa, Kamukah Musa, Nabi Bani Israel Musa menjawab, Ya. Sementara Muhammad Schallallahu Alaihi wa Sallam diutus kepada semua manusia. Risalah beliau diperuntukkan taschen jin dan manusia di setiap zaman. Andaikan Musa und Isa masih hidup, tentu keduanya menjadi pengikut beliau. Andaikan Isa bin Maryam turun ke bumi, tentu Isa akan menerapkan syariat beliau. Maka siapa yang beranggapan bahwa Isa dengan Muhammad sama seperti Musa dengan Khidhir, atau memperbolehkan Anggapan seperti ini, maka hendakah dia memperbarui Sie haben keine Artikel im Warenkorb. Karena dengan anggapan seperti itu dia telah keluar dari Islam secara gesamt, dan sama sekali tidak bisa disebut wali Allah, tapi wali syetan. Maksud perkataan, Pengetahuannya adalah kesaksiannya, il il il il il il il il il........................................................ Maksud perkataan, Sifatnya adalah hukumnya, bahwa sifat-sifatnya tidak bisa diketahui kecuali dengan hukum-hukumnya, sifatnya terbatas pada hukumnya, saksinya adalah hukumnya. Hukum ini merupakan dalil, sehingga antaranya dan halb-hal yang tidak tampak tidak ada hijab. Berbeda dengan ilmu-ilmu lain. Ingrh yang diisyaratkan orang-orang, bahwa ilmu ini merupakan cahaya dari sisi Allah, Yang mampu menghapus kekuatan indera dan hukum-hukumnya. Infinitiv, Dschungel, Dschungel, Dschungel, Dschungel, Dschungel, Dschungel, Dschungel, Dschungel, Dschungel. Demikianlah Ilmu ladunny Yang datang dari Allah merupakan buah cinta ini, Yang muncul karena mengerjakan nafilah setelah fardhu. Sedangkan Ilmu ladunny Yang datang Dari syetan merupakan buah berpaling Dari wahyu, mementingkan hawa nafsu dan memberi kekuasaan kepada syetan. Ilmu ladunny diisyaratkan kepada ilmu Yang diperoleh hamba tanpa menggunakan sarana, tapi berdasarkan ilham Dari Allah, Yang diperkenalkan Allah kepada hamba-Nya, seperti ilmu Khidhir yang diperoleh tanpa sarana seperti halnya Musa. Allah befirman, Telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. (Al-Kahfi: 65) Di satu sisi Khidhir von adalah seorang hamba von juga rasul, von di sisi lain Musa juga seorang von hamba dan rasul. Pada diri Musa tersisa sifat-sifat kekerasan, karena beliau dibesarkan von rumah Firaun. Suatu hari beliau menyampaikan pidato kaufen. Ada seseorang bertanya, Siapakah Orang-Yang-Paling berilmu Musa menjawab, Aku. Karena beliau tidak menisbatkan ilmu itu kepada Allah, Allah maka menghardiknya, dan memerintahkan Agar beliau Pergi untuk belajar Dari Nabi Khidhir, yang sebelumnya Telah diberikan wahyu Agar memberi Pelajaran Yang pas kepada Musa. Begitulah yang, Erzbischof von Dalam Shahih Al-Bukhary. Ada perbedaan antara rahmat und ilmu. Keduanya dijadikan berasal dari samping Allah, dani, sisi, Allah, karena, meme, keduanya, tidak, diperoleh, begitu, saja, oleh, hamba. Kata min ladunhu lebih khusus als menunjukkan jarak yang lebih dekat daripada kata min indihi, yang keduanya sama-sama berarti dari sisi-Nya. Maka dari itu Allah, der Diener, der Diener, der Diener, der Diener, der Diener, der Diener, der Diener, der Diener, der Diener und der Diener. (Al-Isra: 80). Min ladunhu berupa kekuasaan yang menolong, sedangkan min indihi berupa pertolongan yang diberikan kepada orang-orang Mukmin. Ilmu ladunny merupakan buah ubudiyah, kepatuhan, kebersamaan dengan Allah, ikhlas karena-Nya dan berusaha mencari ilmu Dari misykat Rasul-Nya serta ketundukan kepada beliau. Dengan begitu akan dibukakan kepadanya pemahaman Al-Kitab dan As-Sunna, yang biasanya dikhususkan pada perkara tertentu. Ali bin Abu Talib pernah ditanya seseorang, Apakah Rasulullahs Shallallahu alaihi wa sallam memberikan kekhususan tertentu tentang Suatu perkara kepada kalian, yang tidak diberikan kepada selain kalian Maka dia menjawab, Tidak. Demi yang membelah biji-bijian als menghembuskan angin, selain dari pemahaman tentang Al-Quran yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Inilah Yang, Erzbischof ilmu ladunny yang hakiki, yaitu ilmu yang datang dari sisi Sedangkan ilmu Yang menyimpang Dari Al-Quran dan As-Sunnah, tidak diikat dengan keduanya, maka itu datang Dari hawa nafsu dan syetan. Memang bisa saja Krankheitsbilder ilmu ladunny. Tapi Dari sisi Siapa Suatu ilmu bisa diketahui sebagai ilmu ladunny, jika ia sesuai dengan apa yang Dibawa Rasulullahs Shallallahu alaihi wa sallam, Yang berasal Dari Allah. Jadi ilmu ladament ada dua macam: Dari sisi Allah, dan dari sisi syetan. Materinya Krankbah Wahyu. Es gibt noch keine Beschreibung von Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ilmu ladunni diambil dari kalimat minladunna ilman. Ilmu yang berasal dari sisi Kami (Allah) tercantum dalam surat Al Kahfi. 65 lalu Mereka bertemu dengan seorang hamba diantara hamba-hamba Kami, yang Telah Kami berikan rahmat Dari sisi Kami, dan Yang Telah Kami ajarkan kepadanya ilmu Dari sisi Kami yaitu ilmu Yang langsung berasal Dari Allah berupa ilham atau wahyu. Menurut para mufassir hamba Allah di Sini adalah nabi Khaidhir, dan yang dimaksud dengan rahmat ialah wahyu dan kenabian. Sedang Yang dimaksud ilmu ialah ilmu tentang Yang Ghaib seperti Yang tercantum dalam Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidhir berikut ini: Musa berkata kepada Khidhir: bolehkah aku mengikutimu Supaya mangajarkan kepadaku ilmu Yang Benar diantara ilmu-ilmu Yang Telah diajarkan kepadamu Dia Khidir menjawab: sesungguhnya kamu sekali-kali tidak Akan saggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu Musa berkata: insya Allah kamu Akan mendapati aku sebagai seorang yang Sabar, dan aku tidak Akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun. Khidir berkata: kamu mengikutiku, maka janganlah kau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhir melobanginya, Musa berkata: mengapa kamu melobangi perahu itu Yang akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya. Sesungguhnya kamu telah berbuat kesalahan yang besar. Dia (Khidhir) berkata: bukankah aku telah berkata. Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku. Musa berkata. Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku. Maka berjalanlah keduanya: hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhir membunuhnya. Musa berkata: mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain. Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar. Khidhir berkata: bukanlah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak Akan dapat sabar bersamaku Musa berkata: jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah ini maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku. Maka keduanya berjalan: hingga Takala keduanya sampai kepada penduduk Suatu negeri, Mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu Mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah Yang hampir roboh, maka Khidhir menegakkan dinding itu. Musa berkata: jikalau kamu mau niscaya kamu mengambil upah untuk itu. Khidhir berkata: inilah perpisahan antara aku dengan kamu: aku Akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan Yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. Adapun Bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin Yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan Bahtera itu, karena di hadapan Mereka ada seorang raja Yang merampas TIAP-TIAP Bahtera. Dan adaptun anak esu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya esu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan Lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya) Adapun dining rumah itu adalah kepunyaan duan orang anak yatim di kota itu dan dibawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shaleh, maka tuhanmu mengendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan Simpanannya esu sebagai rahmat dari tuhanmu. Dan bukanlah aku melakukannya esu menuruti kemauanku sendiri, demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. (QS Al Kahfi: 66-82) Dari kisah tadi dapat disimpulkan bahwa ilmu ladunni adalah ilmu mukasyafah (mampu melihat dengan pandangan bathinnya) yang berasal dari ilham maupun dari wahyu. Juga dapat disimpulkan bahwa ilmu mukasyafah banyak bertentangan dengan ilmu syariat yang ada, sehigga tidak bisa dijadikan landasan hukum agama. Karena itu Musa selalu membantah apa yang dilakukan oleh nabi Khaidhir. Maka dari itu ilmu mukasyafah itu hanya untuk diri sendiri dan bagi yang mengerti ilmu ini saja, bukan dijadikan dalil hukum-hukum agama. Kecuali yang tidak bertentangan dengan nash Alquran dan Al hadist . Ilmu mukasyafah ini bukan hasil mempelajari suatu ilmu tetapi merupakan ilham yang diletakkan kedalam jiwa orang mukmin yang hatinya bersih. Jika hal ini terjadi kepada kita maka kita diberi kefahaman untuk menangkap suatu kejadian yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi. Karena jiwa yang bersih dapat melakukan komunikasi kepada sumber ilmu yaitu Allah yang maha mengetahui segala sesuatu. Adapun manfaat ilmu mukasyafah ini adalah untuk menjaga dan mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi terhadap kita maupun terhadap lingkungan, sehingga kita bisa mengantisipasi sedini mungkin. ittaquu firasatal mukmin. percayalah kepada firasatnya orang-orang mukmin Menurut Hujjatul Islam Al Ghazali bahwa pada garis besarnya, seseorang mendapat ilmu itu ada dengan dua cara: 1. Proses pengajaran dari manusia, disebut: At Talim Al Insani, yang dibagi menjadi dua, yaitu: a. Belajar kepada orang lain (di luar dirinya). B. Self study dengan menggunakan kemampuan akal pikirannya sendiri. 2. Pengajaran yang langsung diberikan Allah kepada seseorang yang disebut At Talim Ar Rabbani. Ini dibagi menjadi dua, yaitu: a. Diberi dengan cara wahyu, yang ilmunya disebut: ilmu Al Anbiya (Ilmu Para Nabi) dan ini khusus untuk para nabi. b Diberikan dengan cara ilham yang ilmunya disebut Ilmu ladunny (ilmu dari sisi Tuhan). Ilmu ladunny ini diperoleh dengan cara langsung dari Tuhan tanpa perantara. Kejadiannya dapat diumpamakan seperti sinar dari suatu lampu gaib yang sinar itu langsung mengenai hati yang suci bersih, kosong lagi lembut. Ilham ini merupakan perhiasan yang diberikan Allah kepada para kekasih Nya (para wali). Kisah simbolik anatara Nabi Musa dengan nabi Khidir ini mengisyaratkan adanya tingkatan-tingkatan kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki Khidlir dapat dikategorikan kecerdasan spiritual. Sementara model kecerdasan yang ditampilkan Nabi Musa adalah kecerdasan intelektual. Kisah ini juga mengisyarakan bahwa kecerdasan spiritual tidak hanya dapat diakses oleh para Nabi tetapi manusia yang buka Nabi pun berpotensi untuk memperolehnya. Al-Gazali sesungguhnya sudah lama telah memperkenalkan model kecerdasan spiritual ini dengan beberapa sebutan, seperti dapat dilihat dalam konsep mukasyafah dan konsep ma8217rifah-nya. Menurut Al-Gazali, kecerdasan spiritual (ladunni) dalam bentuk mukasyafah (ungkapan langsung) dapat diperoleh setelah roh terbebas dari berbagai hambatan. Roh tidak lagi terselubung oleh khayalan pikiran dan akal pikiran tidak lagi menutup penglihatan terhadap kenyataan Yang dimaksud hambatan di sini ialah kecenderungan-kecenderungan duniawi dan berbagai penyakit jiwa. Mukasyafah ini juga merupakan sasaran terakhir dari para pencari kebenaran dan mereka yang berkeinginan meletakkan keyakinannya dalam di atas kepastian. Kepastian yang mutlak tentang sebuah kebenaran hanya mungkin ada pada tingkat ini. Kecerdasan spiritual menurut Al-Gazali dapat diperoleh melalui wahyu dan atau ilham. Wahyu merupakan 8220kata-kata8221 yang menggambarkan hal-hal yang tidak dapat dilihat secara umum, yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya dengan maksud supaya disampaikan kepada orang lain sebagai petunjuknya. Sedangkan ilham hanya merupakan 8220pengungkapan8221 (mukasyafah) kepada manusia pribadi yang disampaikan melalui batinnya. Al-Gazali tidak membatasi ilham itu hanya pada wali tetapi diperuntukkan kepada siapapun juga yang diperkenankan oleh Allah. Menurut Al-Gazali, tidak ada perantara antara manusia dan pencipta-Nya. Ilham diserupakan dengan cahaya yang jatuh di atas hati yang murni dan sejati, bersih, dan lembut. Dari sini Al-Gazali tidak setuju ilham disebut atau diterjemahkan dengan intuisi. Ilham berada di wilayah supra conciousnes sedangkan intuisi hanya merupakan sub-conciousnes. Allah Swt sewaktu-waktu dapat saja mengangkat tabir yang membatasi Dirinya dengan makhluk-Nya. Ilmu yang diperoleh secara langsung dari Allah Swt, itulah yang disebut 8216Ilm al-Ladunny oleh Al-Gazali. Orang yang tidak dapat mengakses langsung ilmu pengetahuan dari-Nya tidak akan menjadi pandai, karena kepandaian itu dari Allah Swt. Al-Gazali mengukuhkan pendapatnya dengan mengutip Q. S. Al-Baqarah2:269: Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). Al-Gazali mengakui adanya hierarki kecerdasan dan hierarki ini sesuai dengan tingkatan substansi manusia. Namun Al-Gazali hierarki ini disederhanakan menjadi dua bagian, yaitu: 1.Kecerdasan intelektual yang ditentukan oleh akan (al-8216aql) 2.Kecerdasan Spiritual yang diistilahkan dengan kecerdasan ruhani, yang ditetapkan dan ditentukan oleh pengalaman sufistik (intuisi). Ibn Arabi menganalisis lebih mikro lagi tentang kecerdasan spiritual dengan dihubungkannya kepada tiga sifat ilmu pengetahuan ini, yaitu yaitu pengetahuan kudus (8216ilm al-ladunni), ilmu pengetahuan misteri-misteri (8216ilm al-asr177r) dan ilmu pengetahuan tentang gaib (8216ilm al-gaib). Ketiga jenis ilmu pengetahuan ini tidak dapat diakses oleh kecerdasan intelektual. Tentang kecerdasan intelektual, Ibn 8216Arabi cenderung mengikuti pendapat Al-Hallaj yang menyatakan bahwa intelektualitas manusia tidak mampu memahami realitas-realitas. Hanya dengan kecerdasan spirituallah yang mampu memahami ketiga sifat ilmu pengetahuan tersebut di atas. Al-Gazali dan Ibn 8216Arabi mempunyai kedekatan pendapat di sekitar aksessibilitas kecerdasan spiritual. Menurut Al-Gazali, jika seseorang mampu mensinergikan berbagai kemampuan dan kecerdasan yang ada pada diri manusia, maka yang bersangkutan dapat 8220membaca8221 alam semesta. Kemampuan membaca alam semesta di sini merupakan anak tangga menuju pengetahuan (ma8217rifah) tentang pencipta-Nya. Karena alam semesta menurut Al-Gazali merupaka 8220tulisan8221 Allah Swt. Menurut Al-Gazali, hampir seluruh manusia pada dasarnya dilengkapi dengan kemampuan untuk mencapai tingkat kenabian dalam mengetahui kebenaran, antara lain dengan kemampuan membaca alam semesta tadi. Fenomena 8220kenabian8221 bukanlah sesuatu yang supernatural, yang tidak memberi peluang bagi manusia dengan sifat-sifatnya untuk 8220menerimanya8221. Dengan pemberian kemampuan dan berbagai kecerdasan kepada manusia, maka 8220kenabian8221 menjadi fenomena alami. Keajaiban yang menyertai para Rasul sebelum Nabi Muhammad bukanlah aspek integral dari 8220kenabian8221, tetapi hanyalah alat untuk pelengkap alam mempercepat umat percaya dan meyakini risalah para Rasul itu. Demikianlah kisah Musa dengan Khidhir, maka bergantung kepada kisah ini untuk memperbolehkan ketidak butuhan wahyu kepada ilmu ladunny, merupakan kufur yang mengeluarkan pelakunya dari Islam. Adapun perbedaannya, Musa tidak diutus sebagai rasul kepada Khidhir dan Khidhir tidak diperintah untuk menjadi pengikut Musa. Andaikan Khidhir diperintahkan menjadi pengikut Musa, tentunya Khidhir diperintahkan untuk mendatangi Musa dan hidup bersama beliau. Karena itu Khidhir bertanya kepada Musa, Kamukah Musa, nabi Bani Israel Musa menjawab, Ya. Sementara Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam diutus kepada semua manusia. Risalah beliau diperuntukkan bagi jin dan manusia di setiap zaman. Andaikan Musa dan Isa masih hidup, tentu keduanya menjadi pengikut beliau. Andaikan Isa bin Maryam turun ke bumi, tentu Isa akan menerapkan syariat beliau. Maka siapa yang beranggapan bahwa Isa dengan Muhammad sama seperti Musa dengan Khidhir, atau memperbolehkan anggapan seperti ini, maka hendaklah dia memperbarui Islamnya dan mengucapkan syahadatain sekali lagi secara benar. Karena dengan anggapan seperti itu dia telah keluar dari Islam secara total, dan sama sekali tidak bisa disebut wali Allah, tapi wali syetan. Maksud perkataan, Pengetahuannya adalah kesaksiannya, bahwa ilmu ini tidak bisa diambil dengan pemikiran dan kesimpulan, tapi dengan melihat dan menyaksikannya. Maksud perkataan, Sifatnya adalah hukumnya, bahwa sifat-sifatnya tidak bisa diketahui kecuali dengan hukum-hukumnya, sifatnya terbatas pada hukumnya, saksinya adalah hukumnya. Hukum ini merupakan dalil, sehingga antaranya dan hal-hal yang tidak tampak tidak ada hijab. Berbeda dengan ilmu-ilmu lain. Inilah yang diisyaratkan orang-orang, bahwa ilmu ini merupakan cahaya dari sisi Allah, yang mampu menghapus kekuatan indera dan hukum-hukumnya. Inilah makna yang diisyaratkan dalam atsar Ilahy, Jika aku mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi penglihatannya yang dia pergunakan untuk melihat. Demikianlah Ilmu ladunny yang datang dari Allah merupakan buah cinta ini, yang muncul karena mengerjakan nafilah setelah fardhu. Sedangkan ilmu ladunny yang datang dari syetan merupakan buah berpaling dari wahyu, mementingkan hawa nafsu dan memberi kekuasaan kepada syetan. Kunci Ilmu Laduni Bismillahir rohmanir rohim, Sebelum membaca artikel ini, mari luruskan dahulu yaqin kita kepada Allah8230 Bahwa Makhluq ini tidak kuasa, tapi Allah yang maha kuasa Belajar (menuntut ilmu) diwajibkan untuk semua muslimin dan muslimat (hadits). Tapi Hakikatnya ilmu dtang dari Allah bukan dari Belajar. Begitu pula rezeki datang bukan dari kerja kita. Kita Belajar karena perintah Allah dan Sunnah Nabi. Jika Allah kehendaki, dengan belajar 8211 Allah berikan ilmu Jika Allah kehendaki, dengan belajar 8211 tapi Allah tidak berikan ilmu Jika Allah kehendaki, tanpa belajar pun 8211 Allah berikan ilmu Laailaha illallah Belajar itu makhluq, Allah yang kuasa Kata laduni dipetik dari ayat Allah yang berbunyi: 8220Dan kami telah ajarkan kepadanya (Nabi khidhir) dari sisi Kami suatu ilmu8221. (Al Kahfi: 65) Ilmu laduni ilmu mauhub merupakan salah satu ilmu yang harus dimilki oleh orang yang ingin menjadi ahli tafsir alqur8217an. Disamping harus mengusai 14 cabang ilmu lainnya seperti ilmu lughah, nahwu, saraf, balaghah, isytiqoqo, ilmu alma8217ani, badi8217, bayan, fiqh, aqidah, asbabunuzul, nasikh mansukh, ilmu qiraat, ilmu hadits, usul fiqah ( hukum-hukum furu8217) dan ilmu mauhub ( fadhilah alqur8217an, syaikh maulana zakariyya). Kunci Ilmu Laduni ini adalah karunia khusus dari Allah swt. 8220man 8216amila bimaa 8216alima waratshullahu 8216ilma maa lam ya8217lam8221 Artinya. Nabi SAW bersabda :8221 BARANGSIAPA YANG MENGAMALKAN ILMU YANG IA KETAHUI MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN KEPADANYA ILMU YANG BELUM IA KETAHUI8221 Perkara ini telah dijelaskan oleh sayyidina 8216ali ra. saat beliau menjawab pertanyaan orang ramai, 8220apakah beliau telah mendapatkan ilmu khusus atau wasiat khusus dari Rasulullah saw. yang hanya diberikan kepada beliau dan tidak kepada orang lain8221 Hazrat 8216ali ra. menjawab :8221 Demi Tuhan yang telah menciptakan surga dan jiwa-jiwa, aku tidak pernah mendapat apa-apa selain daripada ilmu yang Allah berikan kepada seseorang untuk memahami alqur8217an8221 ibnu abi dunya rah. berkata bahwa pengetahuan daripada Al-quran dan apa-apa yang didapati daripada alqu8217an begitu luas daripada alqur8217an. Seorang pentafsir harus mengetahui 15 cabang ilmu yg disebutkan diatas. Tafsiran orang yang tidak mahir dalam ilmu-ilmu ini adalah termasuk tafsiran bil-rakyi (tafsir menurut fikiran sendiri) yang hal ini DILARANG OLEH SYARA8217. Para sahabat ra. mendapat ilmu bahasa arab secara tabii dan ilmu-ilmu lain mereka dapati langsung dari ilmu kenabian (nabi SAW). Nabi SAW bersabda :8221 Barang siapa yang berfatwa dalam masalah agama, tanpa ada ilmu maka baginya laknat Allah, malaikat dan manusia seluruhnya 8221 (HR. Imam suyuti). Jadi Ilmu laduni ilmu dari Allah asbab hasil amal8230karena Allah telah tunjukan cara mendapatkannya pada kita. ilmu laduni dan carajalan untuk mendapatkannya didalam ALQU8217AN DAN HADITS : 1. TAKUT KEPADA ALLAH kitab alhikam, syaikh ibnu athoillah alasykandary (kepala madrasah alazhar-asyarif abad 7 hijriah) menyebutkan nukilan ayat dari alqur8217anulkarim : 8220wataqullaha wayu8217alimukumullah8221 (Qs. Al baqarah ayat 282) artinya. 8220Takutlah kepada Allah niscaya Allah akan mengajari kalian8220 (Qs. Al baqarah ayat 282) Sifat takuttundukpatuh hanya kepada Allah, sangatlah mulia. Bukan saja ilmu laduni yang Allah beri tapi Allah akan tundukan semua makhluq padanya bahkan para malaikatpun akan berkhidmad dan senantiasa membantunya (atas izin Allah), sebagai mana maksud dari haidts nabi SAW : Nabi saw bersbda. 8220man khofa minallahi khofahu kulla syai waman khofa ghoirallah khofa min kulli syai8221 artinya. 8220Barang siapa yang takutnya hanya kpd Allah maka Smua makhuq akan takuttunduk padanya. Barangsiapa takuttunduknya kpd selain Allah maka semua makhluq akan (menjadi asbab) ketakutan baginya 8220 Lihatlah kisah-kisah salafushalih kita, bagaimana pasukan dakwah sahabat berjalan diatas air melintasi sungai tigris irak, pasukan dakwah sahabat yang berjalan melintasi laut merah, mu8217adz bin jabal ra shalat 2 rekaat maka gunung batu yang besar terbelah dua-membuka jalan untuknya, para sahabat terkemuka boleh mendengarkan dzikir benda-benda mati (roti dan mangkuk) . Abu dzar alghifary ra. atas perintah khalifah umar ra. beliau ditugaskan utk memasukan kembali lahar gunung berapi yang sudah keluar dari kawahnya. maka atas izin Allah, lahar panas tsb masuk kembali ke kawah gunung tsb (hayatushabat). Abdullah atthoyar ra. boleh terbang seprti malaikat yang punya sayap, maka ketika ditanya oleh rasulullah, apa yang menjadi asbab Allah berikan karomah tersebut, maka beliau menjawab 8221 saya pun tidak tahu, tapi mungkin karena aku dari sebelum saya masuk islam sampai sekarng pun saya tidak pernah minum khamr, 8230dst8221. 2. MENGAMALKAN ILMU YANG DIKETAHUI sebuah hadits shohih menyebutkan bahwa nabi muhammad saw bersabda : 8220man 8216amila bimaa 8216alima waratshullahu 8216ilma maa lam ya8217lam8221 Artinya. Nabi SAW bersabda :8221 BARANGSIAPA YANG MENGAMALKAN ILMU YANG IA KETAHUI MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN KEPADANYA ILMU YANG BELUM IA KETAHUI8221. 3. TIDAK MENCINTAI DUNIA 8216alammah suyuti rah. berkata :8220kamu menganggap bahwa ilmu mauhub adalah diluar kemampuan manusia. Namun hakikatnya bukanlah demikian, bahkan cara untuk menghasilkan ilmu ini adalah dengan beberapa asbab. Melalui ini Allah swt. telah menjanjikan ilmu tersebut. Asbab-asbab itu adalah seperti. beramal dengan ilmu yang diketahui, tidak mencintai dunia dan lain-lain8230.8221 Sebagaimana dalam sebuah hadits, bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya. 8220Barang siapa yang zuhud pada dunia (tidak cinta dunia), maka akan Allah berikan kepadanya ilmu tanpa Belajar8221 (Fadhilatushaqat). Semua itu datang bagi Allah, maka Rasulullah mencontohkan kepada kita agar senantiasa berdoa agar diberikan ilmu dan hidayah dari Allah swt. Untuk menumbuhkan rasa takut pada Allah dengan dzikir Untuk menumbuhkan zuhud pada Allah dengan mujahadah Sedangkan Doa akan diterima jika kita ikhlash8230.. Untuk itu kita harus belajar dan dibimbing oleh guru-guru yang mursyid. Jika kita berdakwah (amr bil ma8217ruf wa nahya 8216anil munkar) atau mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran maka Allah akan berikan kepada kita 8216ilm wa hilm (8217ilmu dan kelembutan hati) langsung dari qudrat Allah swt. Sebagaimana dalam hadits qudsi(kurang lebih maknanya) tatkala Allah menceritakan keutamaan umat akhir zaman kepada Nabi isa as. mereka memakai sarung pada perut-perut mereka, jika mereka berjalan di tanah rata mereka berdzikir 8220alhamdulillah8221, ditanah yang menanjak mereka berdzikir 8220allhuakbar8221,jika berjalan ditanah yang menurun mereka berdzikir 8220subhanallah8221 dan mereka mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran (berdakwah). sedangkan mereka bodoh (tidak punya banyak ilmu) dan kasar (tidak hilm), maka Nabi isa as. bertanya. 8220Bagaimana mereka akan berdakwah padahal mereka tidak punya 8216ilm dan hilm(kelembutan hati) Maka Allah firmankan :8221Aku sendiri yang akan memberikan kepada mereka ilm dan hilm8221 (Muntakhob ahadits) ilmu laduni adalah karunia khususkhas bagi hambanya, terlebih bagi mereka yang telah ma8217rifat. Orang yang telah ma8217rifat akan mendapatkan segala-galanya karena tidak ada keinginan dunia dalam hatinya. Nabi SAW bersabda. 8220man wajadallah wajada kulla syai, man faqadallah faqada kulla syai8221 artinya. Barang siapa kenal kepada Allah maka ia akan mendapatkan segala-galanya Barang siapa yang kehilangan Allah (tidak kenal Allah) maka ia kehilangan segala-galanya.8221 ( Kumpulan Khutbah jum8217at romo kyai). Dalam kitab kimiyai saadat, bahwa ada tiga jenis manusia yang tiadak akan bisa memahami alqur8217an : Pertama. Seorang yang tidak memahami bahasa arab Kedua. Orang yang berkekalan dengan dosa-dosa besar dan bid8217ah. Ini karena dosa dan amalan bid8217ah itu akan menghitamkan hatinya yg menyebabkan dia tidak mampu memahami alqur8217an. Ketiga Orang yang yakin hanya terhadap makna-makna dhahir saja dalam hal-hal aqidah (mengambil makna dhohir dari ayathadits mutasyabihat, aqidahnya bermasalah: mu8217tazillah, mujasimmah dsb). Perasaanya tidak dapat menerima apabila dia membaca ayat alqu8217an yang bertentangan dengan keyakinannya itu. Orang yang demikian tidak akan bisa memahami alqur8217an. 8220Ya Allah Peliharalah kami daripada mereka8221 Ilmu Laduni yang dalam penjelasan tentang Risalah Al Laduniyahnya menjadi rujukan kitab-kitab yang membahas ilmu Ladunni) cukup berbobot, dengan alur bahasa yang sederhana dan tidak membuat kita mengernyitkan dahi, padahal isi bukunya cukup berat untuk dipahami. Kunci Ilmu Laduni adalah Ilmu Laddunniyah Robbaniyah, yaitu ilmu pemberian atau warisan langsung dari kehendak dan urusan Allah SWT. Bagaimana bentuk ilmu ini dijelaskan secara kongkrit. Ujud ilmu Ladunni ini berupa ilham spontan yang memancar dari lubuk hati kemudian terpancarkan melalui akal dan fikir. Apa yang dijelaskan cukup kongkrit dan logis dengan alasan-alasan yang diterima oleh akal, ilmu ladunni bukan melulu ilmu supranatural seperti yang biasa digembor-gemborkan para ahli Supranatural (baca: dukun) dalam memasarkan produk jualannya, melainkan juga penemuan-penemuan ilmiah yang dinamis dan aplikatif. Ilmu yang dijelaskan ini menarik untuk dijadikan referensi dan bisa dijadikan rujukan untuk lebih menuju 8216know-how8217 bagaimana diaplikasikan di lapangan, bahkan bisa juga ini sebagai acuan untuk mengkolaborasi pengaktifan otak sebelah kanan (subconsiuss) diaplikasikan dengan Neuro Linguistic Programming, sehingga bisa diakses oleh orang dan dipraktekan di dunia usaha yang mereka geluti dalam kesehariannya. Perpaduan kumulatif dari ayat-ayat yang tersurat(makna muhakamat) dengan ayat-ayat tersirat (makna mustasyabihat) tersirat dalam nuansa dzikir dan pikir, akan melahirkan ilmu intuitif, yang datangnya dari bisikan-bisikan kalbu atau ilham langsung dan spontan, tanpa melalui perantaraan melihat, maupun mendengarkan yang biasa digunakan dalam otak sadar (otak kiri), karena di dalam hati yang bersih, Allah mendatangkan hidayahnya, sebagai buah dari ibadah yang dijalani oleh hambanya. Banyak hal yang menarik tak bisa diungkapkan karena rahasia hijab yang menutupi tirai pintu hati dan tujuh pembukanya. Kaum sufi telah memproklamirkan keistimewaan ilmu laduni. Ilmu ini merupakan ilmu yang paling agung dan puncak dari segala ilmu. Dengan mujahadah, pembersihan dan pensucian hati akan terpancar nur dari hatinya, sehingga tersibaklah seluruh rahasia-rahasia alam ghaib bahkan bisa berkomunikasi langsung dengan Allah, para Rasul dan ruh-ruh yang lainnya, termasuk nabi Khidhir 8216Alayhis-salam. Tidaklah bisa diraih ilmu ini kecuali setelah mencapai tingkatan ma8217rifat melalui latihan-latihan, amalan-amalan, ataupun dzikir-dzikir tertentu. Ini bukan suatu wacana atau tuduhan semata, tapi terucap dari lisan tokoh-tokoh tenar kaum sufi, seperti Al Junaidi, Abu Yazid Al Busthami, Ibnu Arabi, Al Ghazali, dan masih banyak lagi yang lainnya yang terdapat dalam karya-karya tulis mereka sendiri. Al Ghazali rohimahullahu ta8217ala dalam kitabnya Ihya8217 Ulumuddin 111-12 berkata: 8220Ilmu kasyaf adalah tersingkapnya tirai penutup, sehingga kebenaran dalam setiap perkara dapat terlihat jelas seperti menyaksikan langsung dengan mata kepala 8230 inilah ilmu-ilmu yang tidak tertulis dalam kitab-kitab dan tidak dibahas 8230 8220. Dia juga berkata: 8220Awal dari tarekat, dimulai dengan mukasyafah dan musyahadah, sampai dalam keadaan terjaga (sadar) bisa menyaksikan atau berhadapan langsung dengan malaikat-malaikat dan juga ruh-ruh para Nabi dan mendengar langsung suara-suara mereka bahkan mereka dapat langsung mengambil ilmu-ilmu dari mereka8221. (Jamharatul Auliya8217: 155) Abu Yazid Al Busthami berkata: 8220Kalian mengambil ilmu dari orang-orang yang mati. Sedang kami mengambil ilmu dari Allah yang Maha Hidup dan tidak akan mati. Orang seperti kami berkata: 8220Hatiku telah menceritakan kepadaku dari Rabbku8221. (Al Mizan: 128) Ibnu Arabi berkata: 8220Ulama syariat mengambil ilmu mereka dari generasi terdahulu sampai hari kiamat. Semakin hari ilmu mereka semakin jauh dari nasab. Para wali mengambil ilmu mereka langsung dari Allah yang dihujamkan ke dalam dada-dada mereka.8221 (Rasa8217il Ibnu Arabi hal. 4) Pencetus Wihdatul Wujud (Ibnu Arabi) ini juga berkata: 8220Sesungguhnya seseorang tidak akan sempurna kedudukan ilmunya sampai ilmunya berasal dari Allah 8216Azza wa Jalla secara langsung tanpa melalui perantara, baik dari penukilan ataupun dari gurunya. Sekiranya ilmu tadi diambil melalui penukilan atau seorang guru, maka tidaklah kosong dari sistim belajar model tersebut dari penambahan-penambahan. Ini merupakan aib bagi Allah 8216Azza wa Jalla 8211 sampai dia berkata 8211 maka tidak ada ilmu melainkan dari ilmu kasyaf dan ilmu syuhud bukan dari hasil pembahasan, pemikiran, dugaan ataupun taksiran belaka8221. Ilmu Laduni (Ibn Taimiyah) sebagai masukan Pro dan Kontra tentang Ilmu Laduni. Ilmu Laduni, Antara Hakikat dan Khurafat Manusia dilahirkan di bumi ini dalam keadaan bodoh, tidak mengerti apa-apa. Lalu Allah mengajarkan kepadanya berbagai macam nama dan pengetahuan agar ia bersyukur dan mengabdikan dirinya kepada Allah dengan penuh kesadaran dan pengertian. Allah Subhanahu wa Ta8217ala berfirman: 8220Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.8221 (An-Nahl: 78) Pada hakikatnya, semua ilmu makhluk adalah 8220Ilmu Laduni8221 artinya ilmu yang berasal dari Allah Subhanahu wa Ta8217ala. Para malaikat-Nya pun berkata: 8220Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.8221 (Al-Baqarah: 32) Ilmu laduni dalam pengertian umum ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama, ilmu yang didapat tanpa belajar (wahbiy). Kedua, ilmu yang didapat karena belajar (kasbiy). Bagian pertama (didapat tanpa belajar) terbagi menjadi dua macam: 1. Ilmu Syar8217iat, yaitu ilmu tentang perintah dan larangan Allah yang harus disampaikan kepada para Nabi dan Rasul melalui jalan wahyu (wahyu tasyri8217), baik yang langsung dari Allah maupun yang menggunakan perantaraan malaikat Jibril. Jadi semua wahyu yang diterima oleh para nabi semenjak Nabi Adam alaihissalam hingga nabi kita Muhammad shallallahu 8216alaihi wasallam adalah ilmu laduni termasuk yang diterima oleh Nabi Musa dari Nabi Khidlir. Allah Subhanahu wa Ta8217ala berfirman tentang Khidhir: 8220Yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.8221 (Al-Kahfi: 65) Di dalam hadits Imam Al Bukhari, Nabi Khidlir alaihissalam berkata kepada Nabi Musa alaihissalam: 8220Sesungguhnya aku berada di atas sebuah ilmu dari ilmu Allah yang telah Dia ajarkan kepadaku yang engkau tidak mengetahuinya. Dan engkau (juga) berada di atas ilmu dari ilmu Allah yang Dia ajarkan kepadamu yang aku tidak mengetahuinya juga.8221 Ilmu syari8217at ini sifatnya mutlak kebenarannya, wajib dipelajari dan diamalkan oleh setiap mukallaf (baligh dan mukallaf) sampai datang ajal kematiannya. 2. Ilmu Ma8217rifat (hakikat), yaitu ilmu tentang sesuatu yang ghaib melalui jalan kasyf (wahyu ilhamterbukanya tabir ghaib) atau ru8217ya (mimpi) yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya yang mukmin dan shalih. Ilmu kasyf inilah yang dimaksud dan dikenal dengan julukan 8220ilmu laduni8221 di kalangan ahli tasawwuf. Sifat ilmu ini tidak boleh diyakini atau diamalkan manakala menyalahi ilmu syari8217at yang sudah termaktub di dalam mushaf Al-Qur8217an maupun kitab-kitab hadits. Menyalahi di sini bisa berbentuk menentang, menambah atau mengurangi. Adapun bagian kedua yaitu ilmu Allah yang diberikan kepada semua makhluk-Nya melalui jalan kasb (usaha) seperti dari hasil membaca, menulis, mendengar, meneliti, berfikir dan lain sebagainya. Dari ketiga ilmu ini (syari8217at, ma8217rifat dan kasb) yang paling utama adalah ilmu yang bersumber dari wahyu yaitu ilmu syari8217at, karena ia adalah guru. Ilmu kasyf dan ilmu kasb tidak dianggap apabila menyalahi syari8217at. Inilah hakikat pengertian ilmu laduni di dalam Islam. Istilah 8220ilmu laduni8221 secara khusus tadi telah terkontaminasi (tercemari) oleh virus khurafat shufiyyah. Sekelompok shufi mengatakan bahwa: 8220Ilmu laduni8221 atau kasyf adalah ilmu yang khusus diberikan oleh Allah kepada para wali shufi. Kelompok selain mereka, lebih-lebih ahli hadits(sunnah), tidak bisa mendapatkannya. 8220Ilmu laduni8221 atau ilmu hakikat lebih utama daripada ilmu wahyu (syari8217at). Mereka mendasarkan hal itu kepada kisah Nabi Khidlir alaihissalam dengan anggapan bahwa ilmu Nabi Musa alaihissalam adalah ilmu wahyu sedangkan ilmu Nabi Khidhir alaihissalam adalah ilmu kasyf (hakikat). Sampai-sampai Abu Yazid Al-Busthami (261 H.) mengatakan: 8220Seorang yang alim itu bukanlah orang yang menghapal dari kitab, maka jika ia lupa apa yang ia hapal ia menjadi bodoh, akan tetapi seorang alim adalah orang yang mengambil ilmunya dari Tuhannya di waktu kapan saja ia suka tanpa hapalan dan tanpa belajar. Inilah ilmu Rabbany.8221 Ilmu syari8217at (Al-Qur8217an dan As-Sunnah) itu merupakan hijab (penghalang) bagi seorang hamba untuk bisa sampai kepada Allah Subhanahu wa Ta8217ala. Dengan ilmu laduni saja sudah cukup, tidak perlu lagi kepada ilmu wahyu, sehingga mereka menulis banyak kitab dengan metode kasyf, langsung didikte dan diajari langsung oleh Allah, yang wajib diyakini kebenarannya. Seperti Abd. Karim Al-Jiliy mengarang kitab Al-Insanul Kamil fi Ma8217rifatil Awakhir wal Awail. Dan Ibnu Arabi (638 H) menulis kitab Al-Futuhatul Makkiyyah. Untuk menafsiri ayat atau untuk mengatakan derajat hadits tidak perlu melalui metode isnad (riwayat), namun cukup dengan kasyf sehingga terkenal ungkapan di kalangan mereka 8220Hatiku memberitahu aku dari Tuhanku.8221 Atau 8220Aku diberitahu oleh Tuhanku dari diri-Nya sendiri, langsung tanpa perantara apapun.8221 Sehingga akibatnya banyak hadits palsu menurut ahli hadits, dishahihkan oleh ahli kasyf (tasawwuf) atau sebaliknya. Dari sini kita bisa mengetahui mengapa ahli hadits (sunnah) tidak pernah bertemu dengan ahli kasyf (tasawwuf). Bantahan Singkat Terhadap Kesesatan di atas Kasyf atau ilham tidak hanya milik ahli tasawwuf. Setiap orang mukmin yang shalih berpotensi untuk dimulyakan oleh Allah dengan ilham. Abu Bakar radhiallahu anhu diilhami oleh Allah bahwa anak yang sedang dikandung oleh isterinya (sebelum beliau wafat) adalah wanita. Dan ternyata ilham beliau (menurut sebuah riwayat berdasarkan mimpi) menjadi kenyataan. Ibnu Abdus Salam mengatakan bahwa ilham atau ilmu Ilahi itu termasuk sebagian balasan amal shalih yang diberikan Allah di dunia ini. Jadi tidak ada dalil pengkhususan dengan kelompok tertentu, bahkan dalilnya bersifat umum, seperti sabda Nabi shallallahu 8216alaihi wasalam: 8220Barangsiapa mengamalkan ilmu yang ia ketahui, maka Allah mewariskan kepadanya ilmu yang belum ia ketahui.8221 (Al-Iraqy berkata: HR. Abu Nu8217aim dalam Al-Hilyah dari Anas radhiallahu anhu, hadits dhaif). Yang benar menurut Ahlusunnah wal Jama8217ah adalah Nabi Khidhir alaihissalam memiliki syari8217at tersendiri sebagaimana Nabi Musa alaihissalam. Bahkan Ahlussunnah sepakat kalau Nabi Musa alaihissalam lebih utama daripada Nabi Khidhir alaihissalam karena Nabi Musa alaihissalam termasuk Ulul 8216Azmi (lima Nabi yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang tinggi, yaitu Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad). Adapun pernyataan Abu Yazid, maka itu adalah suatu kesalahan yang nyata karena Nabi shallallahu 8216alaihi wasalam hanya mewariskan ilmu syari8217at (ilmu wahyu), Al-Qur8217an dan As-Sunnah. Nabi mengatakan bahwa para ulama yang memahami Al-Kitab dan As-Sunnah itulah pewarisnya, sedangkan anggapan ada orang selain Nabi shallallahu 8216alaihi wasalam yang mengambil ilmu langsung dari Allah kapan saja ia suka, maka ini adalah khurafat sufiyyah. Anggapan bahwa ilmu syari8217at itu hijab adalah sebuah kekufuran, sebuah tipu daya syetan untuk merusak Islam. Karena itu, tasawwuf adalah gudangnya kegelapan dan kesesatan. Sungguh sebuah sukses besar bagi iblis dalam memalingkan mereka dari cahaya Islam. Anggapan bahwa dengan 8220ilmu laduni8221 sudah cukup adalah kebodohan dan kekufuran. Seluruh ulama Ahlussunnah termasuk Syekh Abdul Qodir Al-Jailani mengatakan: 8220Setiap hakikat yang tidak disaksikan (disahkan) oleh syari8217at adalah zindiq (sesat).8221 Inilah penyebab lain bagi kesesatan tasawwuf. Banyak sekali kesyirikan dan kebid8217ahan dalam tasawwuf yang didasarkan kepada hadits-hadits palsu. Dan ini pula yang menyebabkan orang-orang sufi dengan mudah dapat mendatangkan dalil dalam setiap masalah karena mereka menggunakan metode tafsir bathin dan metode kasyf dalam menilai hadits, dua metode bid8217ah yang menyesatkan. Tiada kebenaran kecuali apa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 8216alaihi wasallam. Beliau bersabda: 8220Wahai manusia belajarlah, sesungguhnya ilmu itu hanya dengan belajar dan fiqh (faham agama) itu hanya dengan bertafaqquh (belajar ilmu agamailmu fiqh). Dan barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka ia akan difaqihkan (difahamkan) dalam agama ini.8221 (HR. Ibnu Abi Ashim, Thabrani, Al-Bazzar dan Abu Nu8217aim, hadits hasan). (Abu Hamzah As-Sanuwi). Maraji8217: Al-Fathur Rabbaniy, Abdul Qadir Al-Jailani (hal. 159, 143, 232). Al-Fatawa Al-Haditsiyah, Al-Haitamiy (hal. 128, 285, 311). Ihya8217 Ulumuddin, Al-Ghazali (jilid 322-23) dan (jilid 171). At-Tasawwuf, Muhammad Fihr Shaqfah (hal. 26, 125, 186, 227). Fathul Bariy, Ibnu Hajar Al-Asqalaniy (I141, 167). Fiqhut Tasawwuf, Ibnu Taimiah (218). Mawaqif Ahlusunnah, Utsman Ali Hasan (60, 76). Al-Hawi, Suyuthiy (2197). Menurut Ibn Al Arabi, dalam mengantarkan manusia untuk mengenal dirinya, untuk membawanya kepada proses kesempurnaan diri, ada beberapa tahap agar memudahkan kita (mahluk) untuk menuju Sang Kholiq, diantaranya : 1. Ta8217alluq (menggantungkan hati dan pikiran hanya untuk Allah). Dalam istilah lain dikenal dengan Dzikrullah (dzikir kepada Allah). Dengan berusaha mengingat dan mengikatkan kesadaran hati dan pikiran kita kepada Allah, dimanapun berada. Sesuai dengan firman-Nya, yang artinya. Yakni orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata :8221Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka8221. 2. Takhalluq. Takhalluq merupakan suatu upaya proses penyempurnaan diri melalui pengejawantahan sifat-sifat Tuhan yang Maha Mulia untuk dapat ditiru dalam sifat-sifat seorang mukmin. Sehingga ia memiliki sifat-sifat mulia sebagaimana sifat-sifat Tuhan. Proses ini bisa juga disebut proses internalisasi sifat Tuhan ke dalam diri manusia. Seperti halnya banyak diantara kalangan sufi yang dalam hal ini menyandarkan hadits nabi yang berbunyi 8220Takhallaq bi akhlaq-I Allah8221 yang artinya berakhlaklah seperti akhlak Tuhan, atau 8220Takhalaq bi asma Allah8221 artinya berakhlak dengan nama-nama Allah. 3. Tahaqquq (Aktualisasi Sikap). Tahaqquq adalah merupakan suatu proses untuk mengaktualisasikan kesadaran dan kapasitas dirinya sebagai mukmin, sebagaimana tercermin dalam proses takhaluq 8211 untuk kemudian mengaplikasikannya dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Ia merupakan proses terakhir dari proses pengejawantahan proses takhalluq untuk menuju manusia yang sempurna. Sebuah gambaran singkat menuju proses penyempurnaan diri manusia, yang berangkat dari pengenalan arti dan hakikat manusia itu sendiri, untuk kemudian sampai kepada Tuhannya. Demikian ringkasan buku 8220Mengintip Alam barzakh, Ilmu Ladunni, buah ibadah dan tawassul8221 ditambahkan masukan pro dan kontra Ilmu Laduni untuk melengkapi pembahasannya. INTI AMALAN ILMU LADUNI program pembersihan diri dulu agar energi mengalir dengan lancar. wirid al wahhaab (multi laduni) sebanyak 361 kali disusul dengan tasbih 8220subhanal wahhabil quddusi la ilaha illa huwal fa8221alu lima yuriduhu8220,beberapa kali,, (sambil berpuasa selama 40 hari) atau cukup sekali dengan beriktikaf dan wirid al wahhab laduni bahasa asing) atau ar rosyid (laduni iptek), atau ar rohmaan(laduni umum) atau al khobiir (laduni alam ghaib) atau al qowiyyu (laduni beladiri) atau al 8216aliim (laduni agama) atau al mujiib (laduni terapi) atau al majiid (laduni bisnis) atau al maliik (laduni membaca alam) dsb mencapai 7.000-10.000 kali. suci lahir bathin, taubat nasuhameninggalkan semua larangan Alloh, disusul dengan puasa selama 3 hari atau 7 hari,,boleh juga dengan mutih. hati dan pikiran fokus memohon anugrahkarunia laduni kepada Alloh semata. sebagai tambahan perbanyak juga wirid doa berikut : 8220bi ismika ya wahhaabu habliya 8216izzatan, bi jaahi jalalil 8216izzi minka taqoronat, wa hudzli 8216uqulal 8216alamina bi asrihim, wa abhattahum bil ismi sihron fa abhatat. (dengan nama mu wahai dzat yang maha memberi, berilah saya kehormatan, dengan pangkat dari mu dan kemulyaan dzat yang mulya ambillah untuk saya akal orang2 sedunia bersama anggota mereka dan jadikan mereka bingung dengan asma mu sehingga mengacaukan sihir,8221 (laduni multi fungsi) sebanyak banyaknya,, tiap hari sampai 40 hari atau ditambah dengan wirid an nuurul badi8217 (multi fungsipembangkit potensi diri yang terpendambawah sadar) seikhlasnya misalnya 260 kali tiap habis sholat fardhu atau di malam hari, atau dengan wirid2 berikut ini al mubdi-u, al baqii, al muhyii, al baa8217its, ar rofi8217, al kholiq, al muqoddim (multi fungsipembangkit potensi diri yang terpendambawah sadar dan multi talenta). Juga 8220wa subba 8216ala qolbii sa-abiiba rohmatim, bi hikmati maulanal hakiimi fa ahkamat,8221(al hikmahkebijaksanaan) Atau 8220wa subba 8216ala qolbii sa-abiiba rohmatim, bi hikmati maulanal 8216adhiimi fa anthoqot,8221 (membaca isi hati dan kasyaf), 47 kali. tiap hari,, Nb. jumlah2 wirid ini tidak mutlak tapi yang penting istiqomahnyaketlatenannya,,ini hanyalah wasilah, jangan dijadikan kewajiban, yang penting tugas2 utama anda yaitu belajar dan mengerjakan PR harus diutamakan, berpikir, menggali diri, membacabelajar daridengan alam dan orang2 lain.

No comments:

Post a Comment